Warga Galang Dana Perbaikan Mobil Ringsek Wakil Ketua DPRD Padangsidimpuan, 2 Tahun Mangkrak

Ah na diau da, nakoyo do ia

PADANGSIDIMPUAN – PelitaSemesta.com – Halaman Gedung DPRD, dan kantor Walikota Padangsidimpuan, di ramekan warga menggalang dana perbaikan mobil Dinas Wakil Ketua DPRD yang ringsek dan mangkrak 2 tahun tak kunjung di perbaiki, Senin (17/11/2025).

Merasa prihatin mobil dinas tidak kunjung di perbaiki, Puluhan warga turun ke jalan melakukan penggalangan dana untuk memperbaiki mobil dinas tersebut, Wakil Ketua DPRD Padangsidimpuan, Rusydi Nasution, yang rusak akibat kecelakaan dua tahun lalu namun tak kunjung diperbaiki.

Aksi itu dipimpin oleh Erik Astrada, yang bertindak sebagai koordinator lapangan.

Mereka membawa kardus donasi dan poster bertuliskan seruan satir, sembari mengajak masyarakat yang melintas untuk menyumbang.

Menurut Erik, penggalangan dana dilakukan sebagai bentuk kritik publik terhadap tidak adanya tindak lanjut perbaikan mobil dinas bernomor polisi BB 1660 F, milik Pemerintah Kota Padangsidimpuan, yang mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera, Kota Tebing Tinggi, pada 9 Maret 2023.

“Sudah dua tahun mobil itu rusak dan terbengkalai. Karena tidak ada inisiatif untuk memperbaikinya, maka hari ini kami menggalang dana. Barangkali oknum Wakil Ketua DPRD tidak punya waktu,atau tidak punya dana,” ujar Erik dengan nada sindiran.

Aksi Berlanjut ke Kantor Wali Kota

Tidak puas hanya beraksi di depan Gedung DPRD, massa kemudian bergerak ke Kantor Wali Kota Padangsidimpuan.

Mereka menyambangi sejumlah ruangan, termasuk ruang para kabag dan staf, untuk meminta donasi sebagai bentuk simbolik dorongan agar pemerintah memperhatikan aset daerah.

Beberapa pegawai tampak memberikan sumbangan, meski hanya sekadar recehan.

Setelah hampir dua jam melakukan aksi keliling kantor, total dana yang terkumpul mencapai Rp117.200.

Tidak Ada Pejabat Hadir

Erik mengaku kecewa karena tidak ada satu pun pimpinan DPRD mulai dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris Dewan, hingga anggota dewan lainnya yang tampak hadir di kantor saat aksi berlangsung.

“Karena para pejabat tidak ada, maka dana ini akan kami kirim melalui kantor pos. Semoga sampai ke tangan yang bersangkutan,” ujarnya.

Simbol Kekecewaan Publik

Aksi penggalangan dana ini dinilai sebagian warga sebagai bentuk kritik keras terhadap lemahnya pengelolaan aset daerah dan minimnya perhatian pejabat terhadap fasilitas yang dibeli menggunakan uang rakyat.

Salah seorang ibu rumahtangga yang melintas, ketika di minta partisipasinya spontan mengatakan, (ah na diau da, nakoyo do ia) dalam artian ah tidak mau saya, diakan orang kaya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak DPRD maupun dari Wakil Ketua DPRD Padangsidimpuan terkait aksi warga tersebut.( DTT )

-    -    -